Bayi merupakan
individu yang sangat rentan mengalami berbagai jenis penyakit, baik penyakit
yang berasal dari luar tubuh maupun penyakit yang berasal dari bawaan lahir
atau yang sering kita sebut sebagai cacat lahir. Kondisi ini dapat terjadi pada
bayi manapun di dunia dan umumnya hanya bisa disembuhkan melalui prosedur
operasi. Salah satu jenis cacat lahir yang sering terjadi pada bayi adalah
cacat telinga atau yang dikenal dengan nama microtia. Microtia merupakan
kondisi cacat lahir ketika telinga bagian luar bayi berukuran kecil dan tidak
terbentuk dengan baik. Kata microtia sendiri berasal dari kata micro yang berarti
kecil, dan otia yang berarti telinga. Jadi, microtia merupakan suatu kondisi
ketika bayi lahir dengan telinga yang berukuran kecil. Bayi yang mengalami
microtia, biasanya memiliki telinga yang ukurannya hanya sebesar kacang.
Kondisi microtia biasanya
hanya berpengaruh pada tampilan telinga bayi bagian luar saja, tetapi rongga
dalam telinga bayi tetap berukuran normal. Tetapi, ada pula beberapa bayi yang
mengalami microtia juga memiliki saluran telinga yang sempit (canal stenosis)
atau bahkan tidak memiliki saluran telinga (canal atresia). Berdasarkan data
yang dipublikasikan oleh stanford children’s health, microtia merupakan kondisi
yang terjadi pada sekitar 1 dari 5000 kelahiran bayi. Kemudian, sebanyak 90%
kasus microtia terjadi hanya pada 1 bagian telinga saja dan paling banyak
terjadi pada telinga bagian kanan. Penyakit ini juga paling sering terjadi pada
bayi laki – laki daripada bayi perempuan. Penyakit microtia merupakan suatu
kondisi cacat lahir yang dapat berkisar hingga berat. Bahkan, ada beberapa bayi
yang tidak memiliki telinga sama sekali atau dalam istilah medis disebut dengan
anotia.
Microtia merupakan
suatu kondisi ketika telinga bayi memiliki ukuran yang tidak normal. Kondisi
ini ditandai dengan beberapa gejala, yaitu :
- Bentuk
telinga luar tidak normal.
- Ukuran
telinga lebih kecil dari ukuran normal yang seharusnya.
- Telinga
luar hilang atau tidak ada sama sekali.
Hingga saat ini, belum
diketahui penyebab penyakit microtia secara pasti. Tetapi, kondisi ini diduga
terjadi karena adanya perubahan gen pada tubuh bayi ketika bayi masih berada
didalam kandungan. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan karena ibu
sang bayi mengkonsumsi obat isotretinoin ketika sedang mengandung buah hatinya.
Padahal obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan terutama oleh ibu hamil
karena dapat menyebabkan cacat lahir. Tidak hanya itu, kondisi microtia
diyakini juga disebabkan oleh perpaduan antara faktor genetik dan faktor
lainnya yang berhubungan dengan lingkungan ibu hamil seperti makanan dan
minuman yang dikonsumsi, serta obat – obatan yang diminum oleh ibu hamil.
Hingga saat ini,
diketahui ada 4 jenis microtia yang sering terjadi, yaitu :
- Tipe 1 : Kondisi microtia ketika telinga
bagian luar berukuran kecil, tetapi masih terbilang normal. Tetapi, saluran
telinga bayi dapat mengalami penyempitan bahkan hilang sama sekali.
- Tipe 2 : Kondisi microtia ketika sepertiga
telinga bagian bawah bayi termasuk daun telinga terlihat normal. Tetapi, dua
pertiga bagian lainnya tampak kecil dan cacat. Hal ini dapat membuat saluran
telinga bayi mengalami penyempitan atau bahkan hilang.
- Tipe 3 : Microtia jenis ini merupakan
kondisi yang paling umum terjadi pada bayi. Bayi bisa memiliki telinga luar
yang berukuran kecil, termasuk lobus dan tulang rawannya juga berukuran kecil.
Pada microtia tipe 3, biasanya tidak terdapat saluran telinga.
- Tipe 4 : Microtia jenis ini merupakan kondisi microtia yang paling parah dan juga dikenal sebagai anotia. Bayi dengan microtia tipe 4, tidak memiliki telinga maupun saluran telinga. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu maupun kedua bagian telinga.
Pengobatan terhadap
kondisi microtia biasanya tergantung dari tingkat keparahannya. Berikut ini
merupakan beberapa pilihan pengobatan untuk kondisi microtia, yaitu :
- Penggunaan
alat bantu dengar.
- Operasi
atau pembedahan.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com